Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Merdeka Belajar episode keenam tentang Pendanaan Perguruan Tinggi. Isinya tiga terobosan untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi. Salah satunya adalah delapan indikator kinerja utama penentuan penyaluran bantuan keuangan. Kebijakan pertama pada Pembelajaran Merdeka Episode Keenam adalah untuk pertama kalinya insentif kinerja diberikan kepada perguruan tinggi negeri berdasarkan pencapaian delapan Key Performance Indicator (IKU).

Dalam buku panduan terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang pedoman Key Performance Indicator, seluruh poin KPI dijelaskan secara detail beserta proses pendataannya. Yang termasuk dalam 8 IKU tersebut adalah:

1. Lulusan Mendapatkan Pekerjaan yang Layak

Indikator capaian lembaga pendidikan atau PTN dalam kebijakan Merdeka Belajar yang pertama adalah lulusannya mendapatkan pekerjaan yang layak. Sehingga lulusan atau alumni suatu kampus mempengaruhi hasil prestasi kampus tersebut. Semakin banyak alumni yang berhasil mendapatkan pekerjaan layak, atau mungkin menekuni wirausaha dan melanjutkan studi. Sehingga pencapaian IKU yang pertama ini bisa dikatakan sukses.

Melalui SK ini diharapkan kampus tidak hanya fokus pada penyediaan kurikulum pendidikan yang memberikan ilmu pengetahuan. Namun juga membekali mahasiswa dengan keterampilan yang mempunyai nilai jual di dunia kerja dan di masyarakat. Sehingga mereka tidak kesulitan mendapatkan pekerjaan.

2. Mahasiswa memperoleh pengalaman di luar kampus

IKU kedua adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus. Meliputi magang kerja, penelitian, proyek desa, pertukaran pelajar, kewirausahaan, dan juga melalui kegiatan mengajar. Melalui IKU diharapkan kampus semakin memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri. Tidak hanya pasif di dalam kelas tetapi melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan berbagai model, dan mampu memberikan keterampilan yang memadai.

3. Dosen melaksanakan kegiatan di luar kampus

IKU yang ketiga adalah dosen melakukan kegiatan di luar kampus, sehingga kegiatan dosen tidak hanya dilakukan di dalam kampus saja. Namun juga di luar kampus, seperti mencari pengalaman industri sambil mengajar di kampus lain.

4. Praktisi Pengajar di Kampus

IKU berikutnya adalah mengajar praktisi di kampus, sehingga pengajarnya tidak hanya dosen tetapi juga praktisi. Yakni merekrut dosen-dosen yang berpengalaman di suatu bidang agar ilmu yang dibagikan lebih kompleks, karena terjun langsung di bidang tersebut.

5. Hasil kerja dosen dimanfaatkan oleh masyarakat

KPI yang kelima adalah karya dosen yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini terkait dengan hasil penelitian yang dilakukan hendaknya memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar.

6. Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia

Langkah IKU selanjutnya adalah menyelenggarakan program studi yang bekerjasama dengan mitra kelas dunia. Maka PTN akan berkolaborasi dengan mitra untuk menyempurnakan program studinya. Seperti magang, penyerapan lulusan, dan lain sebagainya.