Keamanan Kelas Virtual dan Cara Mengatasinya – Perangkat lunak kelas virtual telah menjadi instrumen utama untuk menjaga aktivitas pendidikan selama dan setelah pandemi Covid-19. Krisis kesehatan yang terjadi saat ini kemungkinan besar telah mengubah pendidikan formal seperti yang kita kenal sekarang dan alat-alat digital online ini akan tetap menjadi bagian penting dari pengalaman belajar mengajar kita di masa depan. Namun peningkatan tajam dalam penggunaan platform pengajaran online memaksa para pendidik dan pimpinan TI sekolah untuk waspada terhadap ancaman keamanan kelas virtual.
Artikel ini akan membahas ancaman keamanan utama dari ruang kelas virtual dan akan mengkaji strategi utama untuk memastikan keamanan kelas virtual. Kiat-kiat ini akan memungkinkan guru mempraktikkan pengajaran online dengan aman demi kepentingan siswanya.
Masalah keamanan dalam pembelajaran jarak jauh
Ruang kelas virtual telah menjadi bagian penting dalam pengajaran dan khususnya pengajaran bahasa selama krisis Covid-19. Peralihan ke mode pengajaran jarak jauh terjadi secara tiba-tiba dan tidak terencana – menyebabkan banyak stres bagi guru dan siswa.
Namun, institusi sekolah harus menghadapi tantangan lain yaitu melindungi keamanan kelas virtual. Tantangan umum kelas online diilustrasikan pada gambar di bawah.
Sebelum pandemi ini merebak, berbagai penelitian menyoroti kerentanan platform pengajaran daring, namun Covid-19 memaksa sekolah untuk bertindak cepat dalam merancang alat alternatif selain pembelajaran tatap muka. Akibatnya, urgensi untuk memastikan kesinambungan pembelajaran terkadang menutupi penilaian mendalam terhadap kesalahan keamanan kelas virtual.
Pengajaran jarak jauh melibatkan beberapa aspek penting yang dapat merugikan seluruh komunitas sekolah. Misalnya, malware dan phishing dapat menerobos kerangka perlindungan web yang lemah, sehingga memberikan akses kepada penjahat dunia maya ke seluruh jaringan sekolah.
Namun, yang paling relevan bagi guru adalah serangan yang terjadi saat sesi kelas virtual, saat pembelajaran sedang berlangsung. Secara umum, risiko-risiko ini terbagi dalam dua kategori besar: 1) pelanggaran terhadap ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang aman dan terjamin, dan, 2) pelanggaran privasi komunitas sekolah.
Dalam kasus pertama, pelanggaran keamanan pada platform online telah menyebabkan fenomena yang mengancam integritas psikologis siswa dan hak mereka untuk belajar di lingkungan yang dilindungi.
Beberapa platform konferensi video publik telah menjadi sasaran penyusup yang menyerang kelas online dengan pesan kekerasan dan gambar eksplisit. Apa yang disebut “Zoom-bombing” adalah alasan mengapa beberapa sekolah melarang penggunaan platform Zoom “karena peretasan yang menciptakan lingkungan yang tidak aman bagi guru dan siswa”