Pentingnya Proyek Penguatan Profil Siswa Pancasila – Sahabat SMP, proyek penguatan profil siswa Pancasila merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kurikulum Merdeka. Penting untuk dilaksanakan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dengan alokasi waktu khusus untuk memberikan kesempatan kepada pelajar “mengalami ilmu” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan belajar dari lingkungan sekitar. Namun apa sebenarnya proyek penguatan profil Pancasila?

Proyek Penguatan Profil Mahasiswa Pancasila merupakan pembelajaran interdisipliner untuk mengamati dan memikirkan solusi permasalahan di lingkungan sekitar. Proyek Penguatan Profil Siswa Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek pada program intrakurikuler di kelas.

Dalam kegiatan proyek ini, siswa mempunyai kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau persoalan-persoalan penting sehingga siswa dapat mengambil tindakan nyata dalam menanggapi permasalahan-permasalahan tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Proyek penguatan ini juga dapat menginspirasi mahasiswa untuk memberikan kontribusi dan dampak terhadap lingkungan sekitar.

Baca juga: 5 Daftar Tantangan Program Merdeka Belajar Bagi Guru

Prinsip utama dalam proyek penguatan profil pelajar Pancasila adalah holistik, kontekstual, berpusat pada siswa dan eksploratif. Proyek penguatan profil pelajar Pancasila ini sangat bermanfaat bagi peserta, antara lain penguatan karakter dan pengembangan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif, melatih kemampuan pemecahan masalah dalam berbagai kondisi, serta menunjukkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap permasalahan di sekitar. Lalu bagaimana tahapan pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila? Yuk simak penjelasannya dibawah ini.

1. Merancang alokasi waktu dan dimensi profil pelajar Pancasila

Pimpinan satuan pendidikan menentukan alokasi waktu pelaksanaan proyek dan dimensi masing-masing tema, guna memetakan sebaran pelaksanaan proyek di satuan pendidikan. Merujuk pada Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 162/M/2021 tentang Program Sekolah Mengemudi, secara umum ketentuan total waktu proyek berkisar antara 20‒30% siswa beban per tahun. Untuk kelas VII dan VIII alokasi jam proyek per tahun sebesar 360 JP, sedangkan untuk kelas IX sebesar 320 JP.

2. Membentuk tim fasilitasi proyek

Pimpinan satuan pendidikan menetapkan tenaga pendidik yang tergabung dalam tim fasilitasi proyek yang berperan merencanakan proyek, membuat modul proyek, mengelola proyek, dan mendampingi siswa dalam Proyek Penguatan Profil Siswa Pancasila.

3. Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan

Pimpinan satuan pendidikan dapat menilai tahapan pelaksanaan proyek berdasarkan tingkat kesiapan satuan pendidikan. Tingkat satuan pendidikan melakukan refleksi awal dengan menggunakan grafik identifikasi kesiapan satuan pendidikan untuk menentukan tahapan pelaksanaan proyek.

4. Pemilihan tema umum

Tim pendamping bersama pimpinan satuan pendidikan memilih minimal 2 tema (Tahap A, B, C) dan minimal 3 tema (Tahap D, E, F) dari tujuh tema yang ditetapkan Kemendikbud untuk digunakan sebagai tema. dilaksanakan dalam satu tahun ajaran berdasarkan permasalahan yang relevan di lingkungan peserta. mendidik. Ketujuh tema tersebut antara lain Pola Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Membangun Jiwa dan Raga, Rekayasa dan Teknologi untuk Membangun NKRI, serta Kewirausahaan.

5. Tentukan topik tertentu

Dari tema besar, tim fasilitasi proyek (bisa juga bersama mahasiswa) menentukan ruang lingkup isu spesifik sebagai sebuah proyek. Menentukan tema dan topik tertentu sesuai tahapan satuan pendidikan.